Sumber : SehatQ
Susu sapi merupakan minuman sehat yang baik untuk diminum secara rutin sehingga produk ini banyak ditemukan di supermarket. Ketika akan membeli produk susu di supermarket tanpa kalian sadari, ada dua jenis susu yang paling banyak ditemukan,yaitu susu UHT (Ultra High Temperature) dan susu pasteurisasi. Lalu, apa itu susu pasteurisasi dan susu UHT? Meskipun berbeda jenis, kedua produk sama-sama baik untuk tubuh. Perbedaan susu uht dan pasteurisasi terletak pada cara pengolahannya. Selain itu, ada beberapa hal yang membedakan, antara lain suhu proses pemanasan, hingga ketahanan dalam penyimpanan. Berikut perbedaan susu UHT dan susu pasteurisasi :
1. Proses Sterilisasi
Susu pasteurisasi dan susu UHT sama-sama mengalami proses pemanasan di suhu tinggi dan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk mematikan sumber penyakit yang mungkin terdapat di susu, seperti bakteri atau patogen lainnya. Susu pasteurisasi disterilkan dengan pemanasan pada suhu 72-85 derajat Celcius selama 10-15 detik. Tujuannya untuk mengurangi jumlah organisme yang bisa menjadi penyebab penyakit dan memperlambat pertumbuhan mikroba susu. Meski begitu, susu pasteurisasi harus segera diminum, karena tidak bertahan lama dan perlu disimpan dalam lemari es agar bisa digunakan dalam waktu lama. Sejauh ini yang paling umum metode UHT digunakan untuk mengawetkan susu. Susu terlebih dahulu dipanaskan selama 2-3 detik di suhu 135 sampai 150 °C dan segera didinginkan sampai 4-5 °C . Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti aslinya. Semua kuman atau mikroorganisme termasuk bakteri patogen (patogen) dihancurkan oleh suhu ultra tinggi. Susu ini dapat disimpan setidaknya enam minggu.
2. Rasa
Sumber : Plazamedis.id
Susu pasteurisasi dan susu UHT memiliki penampakan yang berbeda, karena di panaskan di suhu yang lebih tinggi sedangkan susu UHT terasa lebih matang dan warnanya terlihat lebih kecokelatan. Susu pasteurisasi memiliki rasa yang lebih mirip dengan susu segar dan memiliki warna yang terang.
3. Kemasan Kemasan pada susu pasteurisasi biasanya terbuat dari kertas karton dan plastik, sedangkan kemasan pada susu UHT disimpan di dalam wadah yang meski dari luar terlihat seperti kertas karton serupa, tapi di dalamnya ada lima lapisan tambahan atau di dalam wadah kaleng.
4. Lama Penyimpanan
sumber : Haibunda.com
Susu pasteurisasi memiliki sifat yang hampir sama dengan susu segar, biasanya hanya bisa disimpan dalam waktu 10-21 hari di dalam kulkas. Sedangkan, susu UHT dapat disimpan dalam jangka waktu panjang yaitu lebih dari 6 bulan tanpa di masukan kedalam kulkas dan dalam kemasan yang tertutup.
5. Suhu Pemanasan
Susu pasteurisasi maupun susu UHT, sama-sama dipanaskan di suhu dan dalam jangka waktu tertentu, hal ini bertujuan untuk mematikan sumber penyakit yang mungkin terdapat di susu seperti bakteri atau patogen lainnya. Tetapi, susu pasteurisasi dipanaskan di suhu yang lebih rendah daripada susu UHT, Susu pasteurisasi dapat dipanaskan melalui beberapa metode, dengan suhu dan jangka waktu yang berbeda. Namun pada umumnya, pemanasan dilakukan pada suhu 72°C selama 15 detik. Sementara itu, susu UHT dipanaskan di suhu yang sangat tinggi yaitu 138°C selama kurang lebih dua detik.