Teknik Pengawetan pada makanan sudah digunakan sejak berabad-abad dengan tujuan meningkatkan daya simpan serta kualitas. Bahan makanan yang alami misalnya sayuran, buah, daging, ikan, dan susu. Bahan tersebut tidak dapat disimpan dengan jangka waktu lama. Teknik ini berguna dengan tujuan untuk menghindari pembusukan serta memperpanjang waktu simpan makanan. Teknik ini digunakan dengan cara menghambat atau mematikan pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan makanan. Salah satu Metode yang digunakan dengan pengawetan yang paling tua di antaranya adalah pengeringan, pengasinan, dan fermentasi. Metode modern termasuk pengalengan, pasteurisasi, pembekuan, iradiasi, dan penambahan bahan kimia.
1.Pendinginan
Pendinginan merupakan teknik pengawetan makanan yang paling mudah dan sering dilakukan. Pendinginan atau pembekuan makanan dilakukan untuk menurunkan suhu agar menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Penghambatan ini mencegah makanan membusuk dan basi. untuk daging mentah, wajib meletakkan dalam freezer yang mempunyai suhu di bawah 0 supaya bakteri dan kuman yang ada di dalam tidak berkembang, sayuran telur dan buah cukup menyimpa di kulkas saja. Cara ini bertujuan untuk mengawetkan makanan dan memiliki daya simpan satu sampai tiga minggu.
2. Pemanasan
Proses pemanasan bertujuan untuk mematikan atau mencegah perkembangan mikroorganisme yang membusukkan makanan. Pemanasan makanan adalah cara yang efektif untuk mengawetkan makanan karena sebagian besar patogen berbahaya terbunuh pada suhu dekat dengan titik didih air. Kalau teknik pemanasan sudah sering ditemukan pada minuman susu yang dipanaskan dengan cara dipasteurisasi hingga suhu 121 C
3. Pengalengan
Proses pengalengan merupakan proses menerapkan panas ke makanan dan disegel ke dalam tabung dengan tujuan untuk menghancurkan mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan pada makanan. Makanan dikemas dalam kaleng dan teknik ini menggabungkan proses kimia dan fisika untuk mendapatkan hasil makanan yang lebih tahan lama. Makanan yang biasa dikalengkan meliputi sayur, buah, makanan laut, dan susu.
4. Pengeringan
Proses pengeringan bertujuan untuk mengeluarkan air dengan teknik penguapan. Pengeringan dilakukan dengan menjemur bahan makanan di bawah sinar matahari, aplikasi udara panas, dan melalui permukaan yang terpanaskan. Pengeringan bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri, ragi, dan jamur melalui pembuangan air. Bahan makanan yang biasa dikeringkan seperti ikan, buah, sayur, dan daging.
5. Pengasinan
Proses pengasinan atau penggaraman merupakan metode mengawetkan makanan yang umum sebelum pendinginan modern. Pengasinan bertujuan menjaga makanan dengan mengeluarkan air dari makanan, mencegah bakteri tumbuh. Makanan yang bisa diasinkan seperti daging, ikan, telur, dan buah-buahan. Alasan mengapa menggunakan garam untuk teknik ini karena garam dapat mengeluarkan kelembaban dari makanan. Makanan cenderung rusak karena kelembaban yang dapat menyebabkan mikroorganisme yang merusak makanan. Seperti daging yang terpapar garam dalam jumlah yang tepat, sekitar 20% salinitas, garam mulai menarik uap air dari sel tidak hanya pada makanan tetapi juga bakteri yang ada dalam makanan.
6. Pemanisan
Proses pemanisan adalah teknik pengawetan makanan yang hampir mirip dengan teknik pengasinan. Bahan Makanan dikeringkan, kemudian baru proses dikemas dengan gula. Gula bisa berupa kristal dalam bentuk meja atau gula mentah, atau bisa berupa cairan dengan kepadatan gula tinggi seperti madu, sirup, atau molase. Selain itu, gula juga digunakan dalam pengalengan dan pembekuan buah-buahan bertujuan untuk meningkatkan rasa, tekstur, dan mempertahankan warna dan bentuk alami. Makanan yang sering dimaniskan adalah buah dan sayuran.
7. Pengasapan
Proses Pengasapan dapat dilakukan dengan cara meletakkan makanan di suatu tempat kemudian diasapi dari bawah tanpa harus mendekat dengan api. Daging dan ikan direndam dengan air garam terlebih dahulu sebelum diasap, tetapi ada yang langsung diasapi. Makanan harus tetap dijaga agar seluruh bagian makanan dapat terkena asap. Teknik ini bertujuan mengeringkan makanan dan membuatnya lebih awet karena mikroorganisme dan bakteri tidak dapat berkembang di dalamnya. Makanan yang bisa diasapkan seperti daging dan ikan.